-->

Ketua Adat ini Gali Sumur sambil Ucap Bismillah. Orang Kaget Lihat Dia Dapat...

   JM adalah seorang ketua adat yang amat disegani dan dihormati. Pada eranya segala bentuk kepercayaan sesat diberantas habis. Hebatnya dia tetap mempertahankan budaya leluhur. Dia justru menggunakan budaya sebagai sarana menyebarkan kebaikan ajaran agama.
 

Pada suatu ketika kampungnya dilanda musim kemarau panjang. Sudah tiga tahun lebih tidak diguyur hujan. Sungai-sungai dan danau mulai mengering. Kebun-kebun gagal panen dan mati dilanda kekeringan. Kampung itu amat memprihatinkan.
 

JM sebagai ketua adat terus meyakinkan bahwa masa sulit pasti berlalu. Tuhan tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan hamba-Nya. Namun ada saja warga yang tidak sabar. Memilih jalan pintas.
 

Melakukan tindakan kriminal seperti perampokan ke kampung lain. Hal itu diketahui JM setelah ada warga kampungnya yang tertangkap basah dan berakhir di balik jeruji besi.
 

Penduduk kampung mulai menjual perhiasan dan hewan ternak untuk ditukar dengan air bersih dan bahan makanan. Masa panceklik seakan tak kunjung berakhir. Jamaah yang rutin mendengar ceramah JM mulai berkurang. Dari ratusan, hanya bersisa belasan orang.
 

"Halah, gak akan dapat air atau makan kita dengarin pak tua itu ngoceh." Celetuk seorang warga sambil menuntun kambingnya. Memengaruhi para jamaah yang sedang menuju ke surau.
 

Suatu malam JM berdoa penuh khidmat. Meminta agar keimanan para penduduk kampung dikuatkan dan mendapat jalan keluar atas krisis yang tengah melanda. Kecapekan ibadah dan berdoa, JM tertidur di surau. Dalam tidur itulah dia bermimpi melihat air deras memancar dari bekas danau yang berada tepat di samping surau.
 

Maka setelah menunaikan ibadah wajib pagi hari, JM beserta beberapa orang jamaah menggali sumur di bekas danau itu. Orang-orang yang menyaksikan memandang dengan wajah pesimis.
 

Tak sedikit pula yang mencibir. "Halah, buang-buang waktu aja. Sumur tua (terdalam) di kampung kita aja gak mengeluarkan air lagi." Tutur seorang warga berucap pesimis bernada negatif. Meragukan usaha JM dan teman-temannya.
 

JM tak mau menanggapi omongan-omongan miring itu. Dengan mengucap Bismillah dia terus melanjutkan menggali sumur.



Tak beberapa lama kemudian mata JM menangkap sesuatu yang tak biasa. Seperti sebuah kantong. Semacam kepompong. JM mengambilnya pelan-pelan.

Ketika disentuh, terasa ada makhluk yang bergerak di dalam kantong itu.


Ketika dibuka, JM berteriak keras penuh girang. Tersungkur bersujud syukur di antara debu-debu tanah kering. 
"Sungguh ini kuasa Tuhan." Ucap seorang teman JM dengan berlinang air mata. Ternyata kantong-kantong itu berisi ikan air tawar yang tahan dalam kondisi ekstrim.

Orang-orang kampung pun kaget melihat JM dan kawan-kawan dapat makhluk amat berharga itu. Tak cuma satu, tetapi setelah digali di beberapa lokasi ada ratusan. Digali semakin dalam, ada ribuan ikan di dalam kantong.


Yang lebih mengejutkan lagi, usai digali sekitar sedalam 5 meter, mata air memancar deras. Warga-warga berdatangan. Memeluk JM penuh bangga. 

Ratusan warga pun ikut bergotong royong memperluas sumur itu. Hingga jadilah sebuah sumur raksasa yang lebih dari cukup untuk kebutuhan warga satu kampung. Bahkan untuk kampung-kampung tetangga.



Sumber Referensi: Diadaptasi dari kejadian yang pernah penulis Baca
Sumber Referensi Lainnya:  https://www.youtube.com/watch?v=DEeKu3s4CBk , ucnews.id.
HALAMAN SELANJUTNYA:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel