-->

Alasan Mengapa Air Zam-Zam Di Klaim Tidak Layak Konsumsi....

Air adalah sumber kehidupan, karena dengan air semua makhluk hidup bisa memenuhi kebutuhannya. Bayangkan jika tanpa air, tentu hampir tidak bisa hidup rasanya. Apalagi kebutuhan air untuk di minun, tentu sudah menjadi kebutuhan semua makhluk hidup termasuk manusia.

Bicara mengenai air, ada air yang disebut dengan air berkah, yaitu air zam-zam. Air yang telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim dahulu hingga sekarang bisa ada di negri yang tandus, yaitu Negara Arab. 


Air zam-zam dikonsumsi oleh seluruh jamaah umat manusia di seluruh dunia, kurang lebih sekitar 2 juta Liter dan bisa lebih dari itu apabila saat musim haji ataupun umroh. 



Air zam-zam sejak dahulu hingga sekarang adalah sumber air yang tak pernah kering-kering, padahal hanya berasal dari sumur berukuran 5x4 meter dengan tingkat kedalam sekitar 30 meteran. Dengan air ini bisa memenuhi kebutuhan air para jamaah haji ataupun umroh. 



Namun, dibalik kisah tersebut, ada pernyataan dari doctor Mesir pada tahun 1971 yang menyatakan bahwa air zam-zam adalah air yang tak layak konsumsi. 

Hal ini dikarenakan air yang ada berasal dari sisa pembuangan para penduduk kota Mekah yang meresap, lalu mengendap sehingga menyatu di sumur Air zam-zam. 

Setelah pernyataan doctor tersebut beredar di pers Arab maupun Eropa, lalu raja Faisal, raja Arab Saudi memerintahkan untuk dilakukan penelitian besar-besaran. Lalu di utuslah seorang Ahli kimia Pemurnian Air Laut untuk diminum, yang bernama Tariq Hussain. 

Saat itu juga ia langsung bergegas meneliti dibantu dengan asistennya, lalu asistennya masuk langsung kedalam sumur air zam-zam untuk mengukur kedalamnya. 

Lalu asistennya terkejut, air di sumur tersebut hanya mencapai sedikit di atas bahunnya. Dan tinggi asistennya tersebut hanya 172 cm.

Lalu ia memanggil tim yang meneliti kandungan air zam-zam, dan herannya lagi, peneliti tersebut terkejut saat pelaksanaan pemompaan, yaitu debit air sebelum dan sesudahnya sama sekali tidak mengalami pengurangan. 

Lalu setelah dapat sampel air zam-zam, Tariq mengirimkan sampel air ke laboratorium di Eropa dan sebagiannya di kirim ke laboratorium Arab Saudi. 

Selang beberapa hari, disaat hasil penelitian air zam-zam sudah keluar dari Eropa maupun Arab Saudi, mereka pun sangat terkejut, karena melihat kandungan hasil yang sama persis yaitu air zam-zam memiliki kandungan mineral, kalsium dan garam magnesium yang lebih banyak dari air pada umumnya. 

Lalu hasil penelitian tersebut di publikasi dan menjawab semua tuduhan tidak benar dari seorang Doktor di mesir tersebut.




Sumber : http://trending.ucnews.ucweb.com/story/1946786760061170?
HALAMAN SELANJUTNYA:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel